Bandar Agent Judi Bola Bek kiri jagoan Liverpool Agen Bola Judi Online, Andrew Robertson bercerita Situs Taruhan Bola Resmi kekecewaan dianya sebab Bola Taruhan Judi Resmi harus jalani tes doping selesai kekalahan teamnya atas Atletico Madrid Maret kemarin.

Bola online terpercaya Dalam pertandingan putaran kedua 16 besar Liga Champions ini Agen Bola Judi Online, Liverpool yang kalah 0-1 di putaran pertama sebenarnya ada di atas angin sebab unggul 2-0 diawalnya set waktu perpanjangan.

Bola online terpercaya Tetapi, Liverpool pada akhirnya harus tersisih sebab Situs Taruhan Bola Resmi Atletico sukses cetak Bola Taruhan Judi Resmi 3 gol di tersisa waktu sekaligus juga memenangkan tanding dengan score agregat 4-2.

Taruhan Situs Judi Bola Gurauan Robertson Robertson tuliskan masa lalu masalah kekalahan atas Atletico dalam bukunya yang berjudul ‘Robbo: Now You’re Gonna Believe Us’ yang diambil Liverpool Echo.

“Capek, kalah, serta sedih, hal paling akhir yang saya kehendaki ialah dipilih untuk tes doping. Atletico Madrid barusan menang di Anfeld serta masa kami untuk juara Eropa usai. Saya ingin selekasnya pulang ke rumah untuk terima kekalahan kami,” catat Robertson.

“Tidak seberuntung itu. Dokter Andy Massey menepuk bahu saya serta memberitahukan jika saya dipilih dengan cara acak bersama-sama Adrian,” sambungnya.
“Sebab saya melepaskan kesempatan bagus serta Adrian membuat kekeliruan fatal, saya tidak lihat ada fungsinya untuk memeriksa apa satu dari kami lakukan suatu hal untuk tingkatkan perform kami,” guraunya.
Penyesalan Robertson Satu hal dari pertandingan versi Atletico yang membuat Robertson cukup menyesal
sampai sekarang ialah kesempatan emas yang tidak berhasil dia optimalkan menghasilkan gol.
“Seelah shooting Mohamed Salah mengenai pemain musuh, bola jatuh di tempat yang saya dapat serang di muka gawang
The Kop serta saya berasa semua memberikan keuntungan saya,” papar Robertson.
“Hari itu ulang tahun saya, saya awalnya tidak sempat cetak gol di muka
tribun The serta saya ketahui bila saya dapat memakainya,
tidak ada yang dapat dilaksanakan oleh musuh, serta oleh Jan Oblak yang tampil oke saat malam itu. Saya berasa itu harus menghasilkan gol,” paparnya.
“Shooting saya mengenai garis. Sebenarnya, Kieran Trippier mencondongkan badannya mengarah saya saat saya membuat contact
serta itu tidak menolong tapi itu peristiwa yang terulang lagi di kepala saya semasa 24 jam setelah itu. Saya mempersalahkan diri saya sendiri, bukan seseorang,” pungkas Robertson.